Rabu, 04 Juli 2012

Samsung Adopts Windows Azure for Smart TV Infrastructure Management

According to Microsoft, the adoption of Windows Azure is meant to provide Samsung with the possibility to achieve significant reduction in costs, while benefiting from larger capacity to meet the demand for an increased number of users.
Samsung is currently offering Smart TV in over 120 countries all around the world, and is aiming at growing its foothold significantly.

For that, the company was looking for a solution that would provide support for ongoing, reliable service, as well as for large increase in traffic.

At the same time, the adoption of Windows Azure enables Samsung to not be dependent on specific suppliers, Microsoft explains.

The company also notes that Samsung did take other products into consideration before adopting Microsoft’s solution, but that it decided that Windows Azure would be perfect for its mission-critical needs and its planned expansion of service.

“After extensive testing, Windows Azure is the cloud offering that met our exacting conditions,” said an official at Samsung Electronics’ Visual Display Business Division.

By choosing the management of its infrastructure through the cloud, Samsung achieved a tenfold cost reduction.

Additionally, Windows Azure provided the company with the possibility to quickly secure needed server and storage resources and to focus on the high-quality software and services that its customers are looking to receive.

Samsung’s scalable infrastructure, including Windows Azure, will deliver a smooth, fast service to the company’s users. Moreover, the adoption of the cloud resulted in greater speed of service in Asia, where it registers most of its Smart TV traffic.

“Samsung Electronics’ Smart TV is taking advantage of the unique capabilities of Windows Azure,” said Bob Kelly, corporate vice president of Windows Azure at Microsoft. “Windows Azure gives Samsung the ability to focus on its business rather than having its technical team deal with problem-solving and troubleshooting issues.”


sumber : http://www.softpedia.com/

Spanyol Mengamuk di Partai Puncak Euro 2012




sumber : www.youtube.com

Selasa, 03 Juli 2012

Kabupaten Berau

Kabupaten Berau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur. Ibu kota kabupaten ini terletak di Tanjung Redeb, Berau. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 32.700 km² dan berpenduduk sebesar kurang lebih 75.000 jiwa.

Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abadd ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).


Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.

Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.

Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.

Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 – 1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan.